Meningkatkan Efektivitas dan Transparansi Pelayanan di BPS Kabupaten Sanggau tahun 2025

Evaluasi Zona Integritas bersama KPPN: Upaya Menuju WBK dan WBBM

Pak Agus menekankan pentingnya dokumentasi yang lengkap dan bermakna, termasuk mencatat kompetensi pegawai baru dalam notula rapat, melampirkan dokumen pendukung seperti SK dan ijazah, serta menyusun skala prioritas kerja tahunan yang disertai evaluasi.

Dari sisi budaya kerja, beliau menggarisbawahi perlunya pembinaan mental pegawai melalui program keagamaan, bela negara, dan pembinaan kompetensi. Penanganan risiko dan gratifikasi juga menjadi perhatian, dengan contoh konkret seperti menyumbangkan hadiah ulang tahun ke masjid sebagai bentuk pengendalian gratifikasi.

Selain itu, KPPN mendorong inovasi dalam setiap pilar, termasuk penerapan Banner Monitoring Manajemen Risiko (BONTI) untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas. Inovasi ini diharapkan dapat direplikasi ke unit layanan lainnya.

Kesimpulan dan Harapan

Rangkaian rapat ini menegaskan pentingnya sinergi antara peningkatan kualitas pelayanan publik dan reformasi birokrasi. Kepala BPS Kabupaten Sanggau, Pak Murohman, menyampaikan bahwa pelaksanaan ZI selama ini masih berfokus pada pemenuhan dokumen pendukung. "Harapan kami, bimbingan dari KPPN dapat membantu kami memahami dan menjalankan konsep WBK dan WBBM dengan lebih baik," ungkapnya.

Sebagai langkah konkret, BPS Kabupaten Sanggau berkomitmen untuk:

1. Meningkatkan akuntabilitas melalui pelaporan yang lengkap dan valid.

2. Mendorong budaya kerja yang baik sebagai pondasi pelayanan publik.

3. Mengoptimalkan pelatihan dan pengembangan kompetensi pegawai melalui program berbasis data dan fenomena.

Melalui langkah-langkah ini, BPS Kabupaten Sanggau berharap dapat memberikan pelayanan publik yang lebih baik, transparan, dan akuntabel, sesuai dengan semangat reformasi birokrasi dan pembangunan Zona Integritas.